Selasa, 24 Mei 2011

BUDIDAYA TOMAT ORGANIK


1.      Pembibitan
Kebutuhan benih tanaman tomat adalah 100 – 150 gram/ha. Sebelum disemaikan terlebih dahulu benih direndam dalam larutan mikroba dan molase 1 – 10 ml per 1 liter air. Benih tanaman tomat disemaikan dalam media semai yaitu dalam polybag yang berisi campuran bokhasi dan tanah dengan perbandingan 1 : 1. Tiap polybag ditanam satu benih. Polybag tersebut disimpan di tempat ternaungi dan ditutup dengan karung. Setelah 7 – 10 hari  atau benih mulai tumbuh, tutup dibuka. Selama masa pertumbuhan, pemeliharaan bibit di persemaian dilakukan secara intensif dengan pengawasan kontinu.
2.      Pengolahan tanah
Tanah dicangkul sampai gembur, dibuat bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 30 – 40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan dengan jarak antarbedengan (saluran drainase) 50 cm. Setelah lahan dibiarkan selama satu minggu, disebarkan bokhasi sebanyk 5 – 10 ton/ha dan ditutup dengn tanah, kemudian disemprot dengan larutan mikrobia, molas, dan air.
3.      Penanaman
Setelah bibit berumur tiga minggu atau tinggi mencapai ± 10 cm bibit dapat dipindahkan ke tempat penanaman. Penanaman dilakukan pada lubang tanam (ditugal) dengan jarak tanam 50 x 60 cm yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan cara menyobek polybag pada garis sobek dan menanam dengan disertakan media persemaiannya. Penanaman sebaiknya dilakukan sore hari untuk mencegah pelayuan. Tanah di sekitar tanaman yang baru ditanam diberi sekam padi sebagai mulsa organik yang disebar melingkar ± 10 cm dari pangkal tanaman. Pemberian mulsa organik ini bertujuan untuk menghambat penularan hama/penyakit dari tanah.
4.      Pemeliharaan
a.       Penyiraman
Penyiraman dilakukan intensif terutama pada awal pertumbuhan tanaman di lahan. Penyiraman dilakukan tiap hari, terutama apabila tidak turun hujan.
b.      Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang rusak, mati, pertumbuhannya tidak normal, atau tanaman yang terserang hama dan terinfeksi patogen. Penyulaman dilakukan sampai dengan 7 – 10 hari setelah tanam dengan bibit tanaman yang tersisa dalam persemaian.
c.       Pemasangan ajir/lanjaran
Setelah tanaman tomat berumur satu minggu maka dilakukan pemasangan ajir/lanjaran (tinggi ± 200 cm) dan diikat antarujungnya sehingga membentuk segitiga sama kaki.
d.      Pengikatan
Pengikatan batang tanaman pada ajir dilakukan setiap minggu pada tanaman tomat yang berumur 3 – 4 minggu sampai pertumbuhan tanaman terhenti. Pengikatan ini bertujuan untuk mencegah kerebahan tanaman tomat dan untuk mempermudah perawatan.
e.       Pemangkasan tunas
Pemangkasan dilakukan pada tunas-tunas air yang tumbuh di ketiak daun dengan menggunakan gunting. Pemangkasan ini dilakukan untuk mengurangi jumlah cabang/ranting (pertumbuhan vegetatif) sehingga merangsang pertumbuhan generatif, meningkatkan penerimaan sinar matahari, memudahkan perawatan, dan meningkatkan kualitas buah.
f.       Perempelan daun
Perempelan daun dilakukan pada daun-daun yang menunjukkan gejala serangan penyakit atau gejala terinfeksi penyakit agar tidak menular ke tanaman/bagian tanaman yang sehat. Selain itu, perempelan juga dilakukan pada daun-daun yang terlalu lebat atau sampai menyentuh tanah untuk mencegah kerusakan dan meningkatkan penerimaan sinar matahari.
g.      Pemupukan susulan
Pemupukan susulan dilakukan satu minggu setelah tanam dan kemudian tiap 10 hari sekali dengan pupuk pelengkap cair (PPC). Pemupukan ini dilakukan dengan menyiramkan PPC pada daerah sekitar perakaran tanaman dengan dosis 100 – 150 ml pertanaman.
h.      Penyiangan
Penyiangan dilakukan 3 – 4 kali atau tergantung dengan kondisi lahan. Penyiangan dapat dilakukan dengan menggunakan tangan langsung atau dengan alat bantu berupa sabit atau cangkul. Penyiangan mempunyai tujuan untuk membersihkan gulma untuk mengurangi persaingan dalam penggunaan unsur-unsur biotik bagi pertumbuhan tanaman dan mencegah penularan penyakit dari gulma.
i.        Pengendalian hama dan penyakit tanaman
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan penyemprotan Effective Microorganisms Fermented Plant Extract atau pestisida nabati pada tanaman tiap satu minggu sekali atau lebih tergantung kondisi tanaman. Pestisida nabati yang digunakan bervariasi tergantung hama/penyakit yang menyerang. Dosisnya 10 ml tiap satu liter air atau dapat ditambah tergantung tingkat kerusakan yang timbul pada tanaman.
Beberapa hama dan penyakit yang merusak tanaman tomat antara lain :
Ø  Ulat buah (Helionthis armigera)
Hama ini menyerang pada buah yang masih muda sehingga jika buah sudah tua tampak berlubang banyak dan membusuk. Pengendalian hama ini dilakukan dengan pembersihan gulma di sekitar tanaman tomat dan penyemprotan pestisida nabati berbahan dasar cabe.
Ø  Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
Gejala yang ditimbulkan hama ini adalah terpotongnya tanaman muda pada bagian pangkal batang. Pengendaliannnya dengan pendangiran yang teratur, dan penyemprotan pestisida nabati cabe terutama dilakukan pada pagi hari.
Ø  Belalang
Hama ini menyerang daun tanaman tomat yang ditandai dengan bekas gigitan pada ujung-ujung daun. Hama ini dikendalikan dengan penyiangan yang teratur dan penyemprotan pestisida nabati jarak.
Ø  Busuk daun (Phythoptora investans)
Penyakit ini paling banyak dijumpai pada budidaya tanaman tomat di dataran tinggi seperti Wonosobo. Gejala awal berupa bercak kebasahan pada tepi atau tengah daun kemudian melebar sampai daun berwarna coklat kehitaman. Bercak dikelilingi oleh spora berwarna putih kelabu. Kerusakan biasanya menyebar ke bagian batang, tangkai, dan buah tomat. Penyakit ini akan cepat menular apabila muncul kabut atau hujan lebat.
Pengendaliannya dengan perempelan daun yang telah terinfeksi, mencabut dan membuang tanaman yang telah rusak berat, dan penyemprotan pestisida nabati campuran antara ekstrak daun nimba, jarak, dan daun suren atau dengan pestisida nabati jahe. Apabila penggunaan pestisida organik ini hasilnya kurang optimum maka biasanya untuk mengurangi kerugian terpaksa digunakan pestisida kimia.

5.      Panen
Buah tomat sudah siap panen perdana pada umur ± 75 hari setelah tanam. Kriteria masak petik yang optimal antara lain : kulit buah berwarna kekuningan, bagian tepi daun tua telah mengering, dan batang tanaman telah menguning atau mengering. Cara panen buah tomat adalah dengan dipetik secar hati-hati agar tidak rusak. Patahkan tangkai buah sambil memegang ujung buah dengan telapak tangan. Hati-hati agar kelopak bunga jangan sampai lepas. Hasil petikan buah segera dimasukkan ke dalam keranjang. Waktu panen yang tepat adalah pada cuaca cerah. Panen buah tomat dapat dilakukan sampai 16 kali dengan interval panen tiap 3 – 4 hari sekali.

1 komentar:

Fajrin Sidik Marzuki mengatakan...

Makasih infonya pak/ibu. artikelnya sangat bermanfaat dan mudah dipahami, kebetulan saya akan Budidaya Tomat Organik mohon doanya semoga sukses

Posting Komentar