Pestisida secara umum
diartikan sebagai bahan kimia beracun yang digunakan untuk mengendalikan jasad
pengganggu yang merugikan kepentingan manusia. Di bidang pertanian, penggunaan pestisida juga telah dirasakan
manfaatnya untuk meningkatkan produksi. Namun, disadari atau tidak bahwa
pestisida merupakan bahan berbahaya yang dapat menimbulkan pengaruh negatif
terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup apabila
penggunaannya tidak bijaksana.
Cara
penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu faktor yang penting dalam
menentukan keberhasilan pengendalian hama, walaupun jenis pestisidanya bagus namun
bila penggunaannya tidak benar, akan memberikan hasil yang sia-sia.
Hal-hal
teknis yang perlu diperhatikan dalam ketepatan penggunaan pestisida biasa
disebut dengan istilah “ 5 tepat “ yaitu:
1.
Tepat
Dosis/ Konsentrasi
Penggunaan dosis dibawah anjuran akan
menyebabkan hama/penyakit tidak mati bahkan menjadikan hama kebal terhadap
pestisida. Sedangkan dengan dosis berlebihan akan mengakibatkan boros biaya.
Dosis merupakan jumlah pestisida yang
dibutuhkan per satuan luas lahan (Kg/Ha, Liter/ Ha), sedangkan Konsentrasi
adalah jumlah yang harus dicampurkan dalam setiap liter air (gram/liter, ml/
lt)
2.
Tepat Waktu
Penyemprotan sebaiknya dilakukan pagi antara jam 06.00 -
10.00 WIB atau sore hari antara jam 15.00-17.00 WIB. Waktu untuk penyemprotan pestisida ada beberapa macam :
- Preventif (pencegahan) Penyemprotan yang di- lakukan sebelum terjadi serangan hama atau penyakit
- Kuratif adalah penyemprotan yang dilakukan setelah ada serangan hama atau penyakit.
- Eradikatif adalah penyemprotan yang dilakukan untuk membersihkan apabila ada ledakan hama atau penyakit
- Sistem kalender adalah penyemprotan yang dilakukan secara berkala tanpa memperhatikan adanya serangan hama atau penyakit.
3.
Tepat
Cara
Penggunaan pestisida harus disesuaikan dengan bentuk
pestisida.
Bentuk formulasi pestisida antara lain:
EC ( Emulsible Concentrate )
Berbentuk cairan pekat, penggunaannya dengan cara
disemprotkan.
WP ( Wettable Powder )
Berbentuk tepung,
penggunaanya dilarutkan dengan air terlebih dahulu sebelum disemprotkan.
G ( Granule )
Berbentuk butiran. Penggunaanya dengan cara langsung
ditaburkan di lahan.
D ( Dust )
Berbentuk tepung,
penggunaanya dengan cara dihembuskan.
4.
Tepat
Sasaran
Sasaran penyemprotan pestisida secara biologis
dikelompokkan menjadi 3 yaitu: Hama, Penyakit, Gulma.
5.
Tepat
Jenis
Jenis pestisida yang digunakan harus sesuai dengan hama
atau penyakit yang akan dikendalikan, jenis-jenis pestisida
¨ Insektisida untuk
pengendalian serangga
¨ Fungisida untuk
pengendalian jamur
¨ Rodentisida untuk
pengendalian tikus
¨ Herbisida untuk
pengendalian gulma
¨ Akarisida untuk
pengendalian tungau
¨ Bakterisida untuk
pengendalian bakteri
Cara Kerja Pestisida
Pestisida kontak
Berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena cairan
pestisida.
Pestisida fumigan
Berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena
uap atau gas
Pestisida sistemik
Berarti dapat ditranslokasikan ke berbagai bagian tanaman
melalui jaringan. Hama akan mati kalau menghisap cairan tanaman.
Pestisida lambung
Berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan
pestisida.
Penting Untuk Diperhatikan
- Pestisida digunakan apabila diperlukan
- Gunakan perlengkapan khusus ( pakaian lengan panjang, sarung tangan, sepatu kebun, masker, kaca mata
- Tidak boleh makan dan minum atau merokok pada waktu bekerja dengan pestisida.
- Tidak dianjurkan mencampur pestisida lebih dari satu macam
- Simpan pestisida dengan menutup rapat kemasannya dan diletakkan ditempat yang sejuk dan kering, jauh dari bahan makanan, api sumber air dan jangkauan anak-anak.
- Wadah bekas pestisida harus dirusak, dibakar atau dibenamkan supaya tidak bisa digunakan lagi