Rabu, 02 Januari 2013

Penggunaan Pestisida Yang Baik & Benar


Pestisida secara umum diartikan sebagai bahan kimia beracun yang digunakan untuk mengendalikan jasad pengganggu yang merugikan kepentingan manusia. Di bidang pertanian,  penggunaan pestisida juga telah dirasakan manfaatnya untuk meningkatkan produksi. Namun, disadari atau tidak bahwa pestisida merupakan bahan berbahaya yang dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup apabila penggunaannya tidak bijaksana.
Cara penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan pengendalian hama, walaupun jenis pestisidanya bagus namun bila penggunaannya tidak benar, akan memberikan hasil yang sia-sia.
Hal-hal teknis yang perlu diperhatikan dalam ketepatan penggunaan pestisida biasa disebut dengan istilah “ 5 tepat “ yaitu:
1.     Tepat Dosis/ Konsentrasi
Penggunaan dosis dibawah anjuran akan menyebabkan hama/penyakit tidak mati bahkan menjadikan hama kebal terhadap pestisida. Sedangkan dengan dosis berlebihan akan mengakibatkan boros biaya.
Dosis merupakan jumlah pestisida yang dibutuhkan per satuan luas lahan (Kg/Ha, Liter/ Ha), sedangkan Konsentrasi adalah jumlah yang harus dicampurkan dalam setiap liter air (gram/liter, ml/ lt)
2.      Tepat  Waktu
Penyemprotan sebaiknya dilakukan pagi antara jam 06.00 - 10.00 WIB  atau sore hari antara  jam 15.00-17.00 WIB. Waktu untuk penyemprotan pestisida ada beberapa macam :
  • Preventif (pencegahan) Penyemprotan yang di- lakukan sebelum terjadi serangan hama atau penyakit
  • Kuratif adalah penyemprotan yang dilakukan setelah ada serangan hama atau  penyakit.
  • Eradikatif adalah penyemprotan yang dilakukan untuk membersihkan apabila ada ledakan hama atau penyakit
  • Sistem kalender adalah penyemprotan yang dilakukan secara berkala tanpa memperhatikan adanya serangan hama atau penyakit.

 3.      Tepat Cara
Penggunaan pestisida harus disesuaikan dengan bentuk pestisida.
Bentuk formulasi pestisida antara lain:
EC ( Emulsible Concentrate )
Berbentuk cairan pekat, penggunaannya dengan cara disemprotkan.
WP ( Wettable Powder )
Berbentuk tepung, penggunaanya dilarutkan dengan air terlebih dahulu sebelum disemprotkan.
G ( Granule )
Berbentuk butiran. Penggunaanya dengan cara langsung ditaburkan di lahan.
D ( Dust )
Berbentuk tepung, penggunaanya dengan cara dihembuskan.
4.      Tepat Sasaran
Sasaran penyemprotan pestisida secara biologis dikelompokkan menjadi 3 yaitu: Hama, Penyakit, Gulma.
5.      Tepat Jenis
Jenis pestisida yang digunakan harus sesuai dengan hama atau penyakit yang akan dikendalikan, jenis-jenis pestisida  
¨ Insektisida untuk pengendalian serangga
¨ Fungisida untuk pengendalian jamur
¨ Rodentisida untuk pengendalian tikus
¨ Herbisida untuk pengendalian gulma
¨ Akarisida untuk pengendalian tungau
¨ Bakterisida untuk pengendalian bakteri

Cara Kerja Pestisida
*      Pestisida kontak
Berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena cairan pestisida.
*      Pestisida fumigan
Berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau gas
*      Pestisida sistemik
Berarti dapat ditranslokasikan ke berbagai bagian tanaman melalui jaringan. Hama akan mati kalau menghisap cairan tanaman.
*      Pestisida lambung
Berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida.
Penting Untuk Diperhatikan
  • Pestisida digunakan apabila diperlukan
  • Gunakan perlengkapan khusus ( pakaian lengan panjang, sarung tangan, sepatu kebun, masker, kaca mata
  • Tidak boleh makan dan minum atau merokok pada waktu bekerja dengan pestisida.
  • Tidak dianjurkan mencampur pestisida lebih dari satu macam
  • Simpan pestisida dengan  menutup rapat kemasannya dan diletakkan ditempat yang sejuk dan kering, jauh dari bahan makanan, api sumber air dan jangkauan anak-anak.
  • Wadah bekas pestisida harus dirusak, dibakar atau dibenamkan supaya tidak bisa digunakan lagi